Minggu, 20 Juni 2010

Cara Pembayaran

Cara Pembayarannya adalah

Melalui rekening BNI cabang Kebumen 0149837381

Kamis, 17 Juni 2010

Cara Pemesanan

Cara pemesanan sate ambal adalah
1. Bisa datang langsung ketempatnya
2.Melalui blog ini di www.sateambalme.blogspot.com
3.Hubungi nomer (0287)383393
atau 085869779746

Rabu, 09 Juni 2010

profil


Sate Ambal


Sate ambal disajikan dengan nuansa yang berbeda, etshhh bukan dengan saus kacang yang biasa kita beli, tetapi saus yang dipakai sate ambal adalah saus bumbu tempe yang gurih, warnanya yang pekat dan pedasnya pun ga kalah dengan sambal biasa. Sate ini juga disajikan dengan lontong. Tanpa bumbu tempe pun sudah ok, karena sudah gurih.

Seporsi sate ambal cukup dengan dua belas ribu/porsi, Anda bisa mencicipi sate ambal ini apabila anda sedang melintasi wilayah Kebumen tepatnya Desa Ambal, cobain karena rasanya yang Maknyuss buanget kata orang Kebumen enak temen.

katalog







ini adalah salah satu produk makanan khas kebumen harga satu porsi bisa mencapai Rp 7000,00

katalog

visi dan misi


Ketika Anda berkunjung ke Kebumen, Anda juga patut untuk mencoba cita rasa Sate Ambal. Nama Ambal berasal dari sebuah nama desa di Kebumen, desa Ambal. Konon, masyarakat Kebumen menganggap di desa inilah, Sate Ambal pertama kali dibuat. Meskipun demikian, tidak ada kepastian data siapa dan kapan sate Ambal dibuat pertama kali. Sejak dulu hingga kini, sate Ambal telah menjadi salah satu menu khas di Kebumen. Di Kebumen, Anda dapat menjumpai Sate Ambal di desa Ambal. Di beberapa rumah makan di pusat kota Kebumen, Anda juga dapat menjumpainya. Harga setiap porsinya tergantung dari jenis sate yang Anda pilih. Untuk sate ayam, Ambal harganya berkisar Rp. 6.000,00/porsi. Sementara unuk sate kambing Ambal kurang lebih Rp. 8.000, 00/porsi. Dalam setiap porsi, Anda akan memperoleh 10 tusuk sate. Selain sate, di setiap porsinya, Anda juga akan memperoleh sepiring nasi atau beberapa potong lontong, nasi berbungkus daun pisang. Sekilas, sate ambal terlihat sama dengan sate pada umumnya. Daging sate ditusuk dengan sebilah bambu. Sementara untuk pengolahannya, daging tersebut juga dibakar di atas arang. Keistimewaan Sate Ambal dapat Anda temukan setelah sate siap tersaji diatas meja. Untuk membuktikannya, mulailah untuk memperhatikan setiap tusukan satenya. Biasanya, satu tusuk sate terdiri dari empat potong, 3 potong daging dan 1 keratnya lagi adalah kulit ayam. Sementara untuk bumbunya, terbuat dari kacang kedelai yang telah dihaluskan. Itulah mengapa, warna bumbu sate terlihat relatif kekuningan.

Keistimewaan Sate Ambal akan semakin terasa ketika Anda mencoba untuk mencicipinya. Meskipun belum dicampur dengan bumbu sate, setiap potong dagingnya sudah dinilai terasa nikmat. Ada yang mengatakan, rahasianya terletak dari perpaduan bumbu yang dicampur bersama daging ketika dimasak. Sebelum ditusuk dengan sebilah bambu, daging terlebih dahulu dicampur dengan bawang merah, bawang putih, merica, pala, jahe, kunyit, asam, dan gula Jawa. Akan terasa semakin lezat ketika Anda menikmati sate tersebut bersama dengan bumbunya. Daging sate Ambal terasa lembut dan gurih. Karena diberi sedikit campuran kecap manis, sate Ambal juga terasa sedikit manis. Konon, meskipun bumbunya terbuat dari kacang kedelai, rasa kedelai tidak mendominasi. Namun bagi yang pernah mencoba rasa tempe, fermentasi kedelai konon dapat terasa dari setiap cicipannya. Anda tertarik untuk mencoba cita rasa Sate Ambal?.

Minggu, 06 Juni 2010

sejarah sate ambal


Berbicara masalah sate baik sate ayam, bebek, kelinci maupun kambing sangat beraneka ragam melengkapi kuliner khas tiap-tiap daerah. Kekayaan ragam makanan sate utamanya sate ayam ternyata bukan monopoli daerah-daerah Madura atau Ponorogo yang masyarakatnya sejak lama memang hidup dari berjualan satai. Di sebuah desa kecil kawasan pantai selatan Pulau Jawa, (Jalan Lintas Selatan-Selatan) tepatnya di Desa Ambal Resmi, wilayah Kec. Ambal Kab. Kebumen, Jawa Tengah juga terdapat makanan sate ayam yang tidak kalah cita rasanya – Mak Nyuus. Sate Ayam buatan masyarakat Desa Ambal Resmi, selain cita rasanya yang khas juga unik karena bumbunya menggunakan campuran tempe kedelai. Karena yang membuat masyarakat Ambal secara turun-temurun maka sate ayam ini populer dengan sebutan Sate Ambal.

Berkat kekhasan dan keunikan itulah tidak kepalang tanggung pada saat kunjungan kerja Presiden Megawati Soekarnoputri ke Kab. Kebumen, salah satu menu utamanya adalah sate ayam Ambal yang kesohor di wilayah itu.

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto (sekarang Mendagri) pun menyempatkan diri berkunjung ke salah seorang pedagang sate ayam langsung di Desa Ambal Resmi untuk bersantap di tempat itu. “Tidak sedikit pejabat yang singgah ke warung-warung sate ayam Ambal di Desa Ambal Resmi ini,”

Generasi tua penerus tradisi dagang sate Ambal yang masih hidup saat ini adalah Pak Kasman (61). Dia bersama lima anaknya yang masing-masing juga berdagang sate menularkan mata pencaharian itu ke warga desa lain yang sekarang jumlah pastinya tak terbilang lagi. Dari generasi Pak Kasman yang berlanjut ke anak-anaknya itu, tradisi berdagang satai Ambal kian berkembang pesat.

Akibat banyaknya pedagang satai ayam di sepanjang jalan utama Kec. Ambal, aroma asap pembakaran daging ayam yang menggugah selera mudah tercium bagi mereka yang melintas Desa Ambal. Papan-papan nama warung satai Ambal juga banyak terpampang di tepian jalan sehingga menjadi semacam penanda bahwa Ambal merupakan “desa satai”. Beberapa papan nama bahkan mencantumkan nama “Pak Kasman” sebagai pewaris tradisi pembuatan satai ayam Ambal.

Berbeda dengan sate ayam Madura atau sate ayam Ponorogo dengan bumbu sambal kacangnya yang disajikan sekira 10-15 tusuk per porsi, para pedagang sate ayam Ambal menyajikannya cukup banyak mencapai 25 tusuk sate per porsi dengan harga Rp 10.000. Itu pun dengan irisan daging ayam yang jauh lebih besar dibanding irisan daging ayam sate Madura atau satai Ponorogo.

Tidak seperti sate Madura atau satai Ponorogo yang bumbunya ditaburkan di atas tusuk-tusuk satai, bumbu sambal kacang bercampur tempe kedelai pada satai Ambal ditempatkan dalam mangkuk terpisah sehingga mereka yang menyantap sate ayam Ambal dapat menikmati cita rasa bumbu-bumbu pada daging ayam bakar tersebut.

Di warung-warung yang berjajar di sepanjang jalan utama Kec. Ambal saja, dalam sehari setiap pedagang biasanya dapat memotong sekira 30-40 ekor ayam kampung. Setiap ekor ayam berukuran besar menghasilkan sekira 20-25 porsi sate. Konsumen satai Ambal berasal dari berbagai daerah, terutama di seputar Kebumen. Bahkan, banyak instansi dan masyarakat yang memesan Sate Ambal untuk keperluan jamuan resepsi, santapan rapat, dan lain-lain.

Kebutuhan ayam kampung dalam jumlah besar yang harus dipotong para pedagang satai Ambal setiap hari ternyata juga tidak ada kesulitan. Masyarakat Kec. Ambal dan sekitarnya merupakan peternak-peternak ayam kampung yang produktif. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang melintas jalur antara Congot-Petanahan sejauh sekira 20 km akan mendapati banyak ayam kampung piaraan berkeliaran di jalan-jalan.

Meskipun sate ayam Ambal dengan keunikan dan cita rasanya yang khas telah melewati sejarah panjang agaknya masyarakat Desa Ambal sendiri belum banyak yang berniat mengembangkannya di luar daerah (hanya ada beberapa daerah di Jalan lintas selatan di dekat Pasar Tlogo Mirit, Pasar Bendo dan Pasar Kutowinangun Kab Kebumen) , Jika sate Ambal telah merambah daerah lain khususnya ke kota-kota besar niscaya jenis makanan sate yang satu ini akan menambah khazanah persatean di masyarakat. Saya berharap agar Pemda Kebumen dapat mengembangkannya sehingga menggairahkan wisata daerah.

Bagi anda yang belum pernah merasakan sate Ambal, atau yang kangen tapi belum sempat pulang kampung, mudik mudah-mudahan resep berikut ini dapat dicoba. Selamat mencoba mudah-mudahan Mak Nyuusss !!!